Pembatasan Zat Berbahaya (RoHS)

Pembatasan Zat Berbahaya (RoHS) adalah direktif yang berasal dari Uni Eropa dan membatasi penggunaan bahan berbahaya tertentu dalam pembuatan peralatan elektronik dan listrik (EEE). Direktif ini dirancang untuk mengatasi masalah global limbah elektronik dan mempromosikan proses manufaktur yang lebih ramah lingkungan.

Apa itu Kepatuhan RoHS?

Kepatuhan RoHS berarti bahwa produk memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh direktif RoHS. Direktif saat ini, RoHS 3, membatasi penggunaan sepuluh zat:

  1. Timbal (Pb)
  2. Merkuri (Hg)
  3. Kadmium (Cd)
  4. Kromium heksavalen (Cr6+)
  5. Polibrominasi biphenyl (PBB)
  6. Polibrominasi diphenyl eter (PBDE)
  7. Bis(2-etilheksil) ftalat (DEHP)
  8. Butyl benzyl ftalat (BBP)
  9. Dibutil ftalat (DBP)
  10. Diisobutil ftalat (DIBP)

Nilai konsentrasi maksimum untuk enam zat pertama adalah 0,1% berat dalam material homogen, sedangkan untuk empat zat terakhir, adalah 0,01% berat dalam material homogen.

Mengapa RoHS Penting?

RoHS sangat penting untuk beberapa alasan:

  1. Perlindungan lingkungan: Dengan membatasi penggunaan zat berbahaya, RoHS membantu mengurangi dampak lingkungan dari limbah elektronik dan meminimalkan pelepasan bahan beracun ke lingkungan saat pembuangan atau daur ulang.
  2. Kesehatan manusia: Paparan terhadap zat berbahaya dapat memiliki konsekuensi kesehatan yang parah. RoHS membantu melindungi kesehatan pekerja yang terlibat dalam proses manufaktur dan konsumen yang menggunakan produk akhir.
  3. Harmonisasi global: Banyak negara telah mengadopsi RoHS atau regulasi serupa, menciptakan standar global yang lebih seragam untuk industri elektronik.
  4. Kepatuhan bisnis: Ketidakpatuhan terhadap RoHS dapat mengakibatkan denda, penarikan produk, dan kerusakan reputasi perusahaan. Mematuhi RoHS penting bagi bisnis untuk mengakses pasar di mana direktif tersebut diberlakukan.

Bagaimana Cara Memastikan Kepatuhan RoHS?

Untuk memastikan kepatuhan RoHS, produsen harus:

  1. Verifikasi bahwa semua komponen dan material yang digunakan dalam produk mereka memenuhi persyaratan RoHS. 2. Memperoleh sertifikat kepatuhan RoHS dari pemasok. 3. Melakukan pengujian untuk mengonfirmasi bahwa produk jadi memenuhi batas RoHS. 4. Menjaga dokumentasi yang tepat untuk menunjukkan kepatuhan. 5. Tetap terinformasi tentang pembaruan direktif RoHS dan setiap pengecualian yang mungkin berlaku untuk produk mereka.

Kesimpulan

Pembatasan Zat Berbahaya (RoHS) adalah direktif kritis yang bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari limbah elektronik dan melindungi kesehatan manusia dengan membatasi penggunaan bahan berbahaya dalam peralatan elektronik dan listrik. Kepatuhan terhadap RoHS penting bagi produsen untuk mengakses pasar global dan menunjukkan komitmen mereka terhadap keberlanjutan dan praktik manufaktur yang bertanggung jawab.